Cerita Rakyat Aceh - Beungong Meulu dan Beungong Peukeun - Adalah cerita rakyat yang sudah melegenda sekali sehingga banyak sekali ibu-ibu memberikan cerita ini kepada anaknya untuk bisa di ambil hikmanya tentang Beungong Meulu dan Beungong Peukeun tersebut. Banyak sekali mana yang terpendam dari cerita ini, dimana kedua sodara ini salah satunya menjadi naga yang besar dan sodaranya memberikan yang terbaik untuk saling menjaga satu sama lainnya sehingga cerita rakyat muncul untuk menunjukan persodaraan selalu abadi.
Kalau anda mempunyai sodara kandung jangan bertengkar terusya, karena saudara harus saling menjaga satu sama lainnya sehingga membuat ikatan yang sangat kuat buat keluar anda dan keluarga saudara anda nantinya. Jangan perna bertengkar antar saudara karena akan menimbukan keburukan. Untuk itu langsung baca di bawah ini Beungong Meulu dan Beungong Peukeun yang sudah menjadi cerita rakyat aceh tersebut.
Bagaimana seru bukan untuk cerita rakyat aceh tersebut, pastinya sangat menarik buat untuk di ceritakan kepada anak anak anda nantinya untuk menjadi dongeng sebelum tidur mereka. Kalau anda ingin yang lainnya baca juga disini untuk cerita rakyat Indonesia yang lainnya pastinya sangat seru banget untuk bisa menjadi cerita buat keluarga anda.
Kalau anda mempunyai sodara kandung jangan bertengkar terusya, karena saudara harus saling menjaga satu sama lainnya sehingga membuat ikatan yang sangat kuat buat keluar anda dan keluarga saudara anda nantinya. Jangan perna bertengkar antar saudara karena akan menimbukan keburukan. Untuk itu langsung baca di bawah ini Beungong Meulu dan Beungong Peukeun yang sudah menjadi cerita rakyat aceh tersebut.
Pada zaman dahulu kala, di sebuah negeri di Aceh, hidup dua orang kakak-beradik yang bernama Beungong Meulu dan Beungong Peukeun. Kedua orangtua mereka telah meninggal dunia. Tiap hari Beungong Peukeun mencari udang di danau. Suatu hari Beungong Peukun tidak mendapat seekor udang pun. Saat hendak pulang, dia melihat sebuah benda yang menarik hatinya. Ternyata benda itu sebutir telur.
Sesampainya di rumah, direbusnya telur tadi dan dimakannya. Sungguh aneh, keesokan harinya
Beungong Peukeun merasa sangat haus. Bukan hanya itu, tubuhnya pun semakin panjang dan
bersisik. Akhirnya, suatu pagi saat bangun dari tidurnya Beungong Peukun telah berubah menjadi seekor naga.
“Mengapa Kakak memakan telur itu? Kini kau menjadi seekor naga,” kata Beungong Meulu dengan terisak menyesali perbuatan kakaknya. Keesokan harinya Beungong Peukeun mengajak adiknya meninggalkan gubuk mereka. Sebelum berangkat, Beungong Peukeun menyuruh adiknya me metik tiga kuntum bunga di belakang gubuk mereka.
“Ayo, naiklah ke punggungku dan peganglah bunga itu erat-erat, jangan sampai jatuh,” perintah Beungong Peukeun.
Saat melewati sungai besar, Beungong Peukeun meminum airnya hingga habis. Tiba-tiba muncul seekor naga yang marah karena perbuatan Beungong Peukeun tersebut. Keduanya bertarung sengit. Saat Beungong Peukuen memenangkan pertarungan tersebut sekuntum bunga di tangan Beungong Meulu menjadi layu.
Mereka pun melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan mereka kembali dihadang seekor naga yang besar. Kembali terjadi pertarungan. Tiba-tiba sekuntum bu nga di tangan Beungong Meulu menjadi layu. Tahulah dia bahwa sebentar lagi pertarungan akan dimenangkan Beungong Peukeun.
Setelah menang bertarung, kakak-beradik itu kembali melanjutkan perjalanan menyeberangi lautan. Rupanya di tengah perjalanan menyeberangi lautan tersebut, Beungong Peukeun kembali diserang seekor naga. Kali ini naga yang sangat besar. Saat bunga di tangan Beungong Meulu tak kunjung layu, dia mulai khawatir.
Beungong Meulu semakin khawatir ketika Beungong Peukeun tampak mulai kewalahan menghadapi serangan sang Naga. Saat mengetahui dirinya akan kalah, Beungong Peukeun melemparkan adiknya dari punggungnya. Akhirnya Beungong Peukeun terbunuh oleh serangan naga yang sangat besar itu. Sementara itu, Beungong Meulu terlempar dan tersangkut di se buah pohon milik seorang saudagar kaya yang kemudian menikahinya.
Namun sayang, selama menjadi istri saudagar kaya tersebut, Beungong Meulu tak pernah bicara ataupun tersenyum. Dia selalu diam dan tampak sedih. Bahkan sampai mereka mempunyai seorang anak. Suaminya mencari akal untuk mengetahui penyebab kesedihan istrinya itu. Maka suatu hari suaminya berpura-pura mati sehingga anaknya menangis tersedu-sedu.
“O Anakku, ibu tahu bagaimana sedihnya hati bila ditinggal orang yang kita cintai. Ibu dulu kehilangan kakak ibu yang terbunuh oleh seekor naga di lautan. Bahkan hingga kini ibu tidak dapat menghilangkan rasa sedih itu.” Mendengar pengakuan Beungong Meulu tersebut suaminya kemudian bangun. Akhirnya, dia mengetahui penyebab kesedihan Beungong Meulu.
Keesokan harinya dia mengajak Beungong Meulu pergi ke lautan, di mana dulu Beungong Peukeun bertarung melawan naga raksasa. Saat sampai di pantai, Beungong Me ulu dan suaminya melihat tulang-tulang berserakan. Beungong Meulu yakin bahwa itu tulang-tulang kakaknya. Maka, dikumpulkannya tulang-tulang tersebut kemudian sua minya membaca doa sambil memercikkan air bunga pada tulang-tulang tersebut.
Atas perkenan Tuhan, tiba-tiba terjadi keajaiban. Beungong Peukeun menjelma dan berdiri di hadapan mereka. Sejak saat itu Beungong Peuken tinggal bersama adiknya dan Beungong Meulu tidak lagi membisu.
Suatu hari, Beungong Peukun berjalan-jalan di tepi pantai. Saat itu dia melihat seekor ikan raksasa berwarna kemerahan. Dihujamkannya sebilah pedang ke tubuh ikan tersebut kemudian dicongkelnya mata ikan tersebut. Karena terlalu keras, mata ikan tersebut terpelanting jauh hingga jatuh di halaman seorang penguasa di sebuah negeri. Mata ikan tersebut kemudian berubah menjadi gunung.
Sang penguasa merasa gelisah dengan adanya gunung di halamannya. Ia kemudian mengadakan sebuah sayembara. Barang siapa dapat memindahkan gunung tersebut dari halaman rumahnya, dia akan dijadikan penguasa di negeri itu dan dinikahkan dengan anaknya.
Beungong Peukeun yang mendengar sayembara tersebut segera berangkat ke sana. Begitu tiba di tempat yang dimaksud, dia segera mencongkel gunung tersebut dengan pedang saktinya. Dalam sekejap, gunung tersebut dapat dilemparkannya jauh-jauh.
Sang penguasa menepati janjinya. Beungong Peukeun diberi kekuasaan memerintah negeri tersebut dan dinikahkan dengan putri penguasa., dan dua saudara ini akhirnya hidup bahagia.
Bagaimana seru bukan untuk cerita rakyat aceh tersebut, pastinya sangat menarik buat untuk di ceritakan kepada anak anak anda nantinya untuk menjadi dongeng sebelum tidur mereka. Kalau anda ingin yang lainnya baca juga disini untuk cerita rakyat Indonesia yang lainnya pastinya sangat seru banget untuk bisa menjadi cerita buat keluarga anda.
0 Response to "Cerita Rakyat Aceh - Beungong Meulu dan Beungong Peukeun"
Post a Comment